Bersama beberapa kawan dari Filipina, Srilanka, Thailand, Burma, Nepal, Cambodia, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti semacam sekolah pendek yang disebut sebagai School of Peace. Program 3,5 bulan ini dibuat sebagai ajang untuk sharing, tukar pikiran, menyelami tentang konflik di negara masing-masing, belajar tentang bagaimana manusia bisa dengan gampang membunuh, menindas, mengeksploitasi manusia lain. mengapa agama, politik, ekonomi, ego, bisa membuat manusia menjadi monster dan menumpahkan darah manusia lain.
Kami ditempatkan di sebuah asrama di wilayah Bangalore, di pojok kota, Karnataka State. Area seluas 1-2 hektare ini bernama Visthar. Kami sekomplek dengan sekolah anak-anak perempuan kecil yang sedari umur 11-12 tahun sudah dipersembahkan oleh orang tuanya kepada para pemimpin agama di sini yang bernama Yellamma. Mereka disebut Devadasi (God Servant). Sejak umur segitu, mereka sudah ditentukan nasibnya di kemudian hari, dan tak mungkin menghindar dari nasib itu.
Mereka adalah anak-anak dari golongan Dalit (Untouchable), golongan di luar lima kasta yang tidak boleh berhubungan dengan seorangpun dari kelima kasta tersebut, kecuali bahwa suatu saat nanti, anak-anak itu harus menjadi “istri” tak resmi dari para pemimpin agama itu.
Posting ini hanya permulaan. Setelah ini saya akan cerita sedikit demi sedikit tentang Dalit, sistem kasta, politik air di India, dan tentang konflik di seantero Asia. Saya ingin berbagi dengan Anda.
Wah kok seperti masa jahiliah gitu yah, ok deh ditunggu tulisan selanjutnya, sepertinya menarik untuk dibaca nih
kasien banget disana. kayaknya ndak bebas banget ya… gak bisa banyak gaul sama sembarang orang..
lebih kasian di negara tetangga kita, Indonesia. masak orang-orangnya dijual ke negara lain buat nambah devisa, eh malah perlakuan yang kurang menyenangkan yang didapat. bahkan negara tetangga tersebut terkesan malah tidak mau ambil pusing dengan penderitaan mereka.lambat ambil langkah negoisasi dan perindungan hukum. heheh….ga nyambung ya? maaf, saya hanya orang awam. maaf…numpang mampir ya…trims lo….
enak ya bisa tinggal di india…aku pengen buangetttttke india.. palagi ke bollywoodnya.aku kan suka banget ma shahrukh khan..udah ketemu shahrukh khan belom?
aku sangat amat tertarik mempelajarai dalit,
hindu bukan sebagai agama yang hendak saya salahkan dalam pencarian ini.
tetapi lebih bagaimana tradisi dan kuasa membentuk dan mengkonstruk masyarakat dan menjauhkan keadilan dari mereka.
pak. Anick, saya mohon untuk bisa mengontak saya lewat email lisvynael@gmail.com untuk diskusi. saat ini saya sedang menulis skripsi tentang pengaruh liberalisasi bagi dalit. jadi mohon sekali agar saya bisa mendapat masukan dan informasi yang lebih dekat. karena minimnya literatur dalam bahasa indonesia dan jarangnya orang yang mengangkat kasus ini.
terima kasih sebelumnya 🙂